ASSALAMUALAIKUM....! SELAMAT DATANG DI BLOG YANG SEDERHANA INI. SEMOGA BISA MEMBERI MANFAAT DAN INSPIRASI BAGI ANDA. SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR. KARENA KOMENTAR ANDA SANGAT BERMANFAAT UNTUK BELAJAR LEBIH BAIK. TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Rabu, 26 Oktober 2011

Pelajaran Dari HP Q Yang Rusak

HP seakan menjadi bagian yang terpenting dalam hidup seseorang. Bahkan mungkin bisa melebihi pentingnya dari hal-hal lain yang yang lebih penting bagi orang yang sudah terbiasa memakainya. Hanya orang-orang yang zuhud dan orang yang tidak bisa menggunakanya yang mungkin rela untuk tidak memakainya lagi atau memakainya sementara saja. Mungkin sperti inilah kisah yang baru saja aku alami beberapa hari terakhir ini, yang dapat dijadiakan pelajaran baik.

Awalnya HPku satu-satunya sering bermasalah. Rusaknya lumayan banyak juga meskipun tidak sampai fatal. Rusaknya antara lain selalu insert SIM, sehingga jika dimasukkin kartu tidak selalu terdeteksi. Sering restart sendiri dan layarnya selalu kedap-kedip ketika ditekan tombolnya. Gara-gara banyak masalah ini kadang jadi agak mangkel juga dalam hati. Jadinya  malah repot sendiri, mau sms atau telpon ke teman-teman gak bisa. Yah mungkin ini waktunya untuk menguji kesabaranku.

Karena sering bermasalah, akhirnya kuputuskan untuk membawa HPku ke tempat servis.  Sampai ditempat servis, tukang servisnya mengatakan kalau ternyata HPku baru bisa diambil tiga hari lagi. Aku sempat menanyakan ke orangnya apa gak bisa dipercepat, namun tetap tidak bisa juga. “Wah bisa gawat kalo begini, apa lagi banyak urusan penting…!”. Pikirku dalam hati. Muncullah dalam benakku cinta dunia itu. “Rasanya tidak megang HP satu hari saja sudah seperti kehilangan benda yang sangat berharga apa lagi tidak megang tiga hari”. Pikirku lagi. Maklum punya HP hanya satu, jadi gak ada gantinya kalau gak ada. Akhirnya hanya bisa bersabar dan puasa megang HP dengan resiko tidak bisa menguhubungi siapa saja. Jika ada pesan atau panggilan masukpun juga tidak tahu. 

Setelah tiga hari tidak pegang HP, dengan senang hati aku kembali ke tempat servis lagi sesuai yang dijanjikan kemarin. Setiba disana langsung menuju salah satu karyawan penjaga konternya. Dengan wajah berseri aku menanyakan ke karyawnya itu. “Maaf mbak mau ambil HP saya yang kemarin”, kataku sambil menyerahkan nota yang diberikan kemarin. “Tnggu sebentar ya mas..!”, kata Karyawan itu sambil melihat nota dan menuju ke meja tukang servisnya di belakang. Kulihat mereka sambil berbincang-bincang, tidak beberapa lama kemudian petugas itu kembali ke tempatku. Kulihat petugas itu tidak kembali dengan membawa HPku. Dengan penasaran kutunggu jawaban karyawan itu. “Maaf mas, HPnya ternyata belum selesai”, kata petugas itu. “Wah terus selesainya kapan mbak ?”, tanyaku dengan wajah agak lesu. “Coba balik besok malam aja ya mas”, jawab karyawan itu. Dengan wajah agak kesal aku langsung pulang tanpa membawa HP.

Keesokan harinya akupun kembali ke tempat servis itu lagi. Langsung aku tanyakan pada karyawan yang kemarin. “Bagaimana mbak dengan HP saya yang kemarin ?”. “maaf mas ternyata belum selesai juga, maaf sekali ya mas, coba besuk aj !”, jawab karyawan tersebut. Dengan wajah agak kesal akupun pulang tanpa membawa HPku lagi. Akupun sempat berpikir, jika cara begini terus bagaimana kalau aku memutuskan beli HP lagi aja. Keesokan hari yang berikutnya aku tidak pergi ke tempat sevis itu lagi. Karena aku berpikir pasti belum selesai lagi. Sempat dalam pikiranku untuk mencoba membeli HP aja. Tapi uang juga tinggal sedikit. Sembari aku berpikir apakah beli HP lagi atau tidak, kuhitung sisa uangku yang tinggal sedikit. Kebetulan masih ada sisa uang untuk beli HP, tapi harus cari pinjaman uang dulu untuk tambahan. Maklum anak kos hidup jauh dari rumah, jadi tidak bisa minta uang dengan bebas.

Alhamdulillah akhirnya dapat pinjaman juga setelah keliling ke teman-teman. Targetku adalah mencari HP yang harganya maksimal 200 ribu, baik second maupun baru. Tanpa pikir panjang aku langsung memutuskan untuk langsung membeli HP saja. Karena tidak sabar menunggu HPku yang masih diservis dan ingin segera tahu ada pesan apa aja di dalam kartuku. Esok pagi harinya sekitar jam 8 aku langsung pergi ke mal-mal yang besar di kota malang. Dengan naik angkot aku pergi sendiri disertai hembusan udara malang yang dingin di pagi hari.   Sampai di alun-alun kota ternyata mal-mal yang ada dikota belum ada yang buka. Aku baru sadar kalau mal-mal dikota itu rata-rata bukanya jam 10 pagi. Akirnya aku putuskan untuk nunggu sambil duduk di alun-alun kota. Tidak beberapa lama duduk di tempat duduk yang tersedia di pinggir alun-alun, tiba-tiba datang seorang nenek yang membawa keranjang yang berisi nasi. Kemudian nenek tersebut membeli kerupuk camilan. Setelah itu menuju ke arahku dan duduk disampingku. Sembari menawariku kerupuk yang dibelinya tadi. “Monggo mas niki krupuke sampean maem”. Kata nenek itu. “Inggih mbah, inggih inggih”, jawabku sambil agak sungkan. “Monggo to, boten sah sungkan, monggo to nak, nikiloh pean maem, enak lo nak”. Kata nenek itu lagi sambil menyodorkan krupuknya kepadaku.

Aku sempat berbincang-bincang lama dengan nenek itu. Dia menceritakan asal tempat tinggalnya, anak-anaknya dan juga cucunya. Bahkan beliau juga sempat menceritakan kisahnya mengapa dia berjualan nasi di alun-alun kota itu. Sebenarnya dia punya anak dan juga sudah punya cucu, akan tetapi dia tidak tinggal dengan anak-anaknya yang sudah berkeluarga sendiri yang tempat tinggalnya juga berlainan kota. Dia tidak ingin merepotkan anaknya yang sudah berkeluarga sendiri. Jadi dia berusaha mencari nafkah sendiri, sedangkan suaminya sudah meninggal. Bahkan dia menjual bungkusan nasi itu sudah lama di alun-alun kota itu. Sambil menghela napasku, aku menjadi terharu dan malu sendiri melihat seorang nenek yang sudah tua diusianya tapi masih semangat untuk mencari nafkah sendiri tanpa mengandalkan anaknya yang sudah berkeluarga dan bekerja sendiri-sendiri. Diapun sempat bertanya kepadaku. “Sampean tasek sekolah opo owes kerjo ?”. Tanya dia. “Kulo tasek kuliah mbah”. Jawabku. Dia juga menasehatiku agar jangan bergaul dengan teman-teman yang tidak baik. Karena jaman sekarang banyak anak sekolah, kuliah yang rusak karena pergaulan bebas, narkotika dll. Subhanallah hati ini juga terasa tersentuh ketika seorang nenek berkata seperti itu, betapa prihatinya juga dia dengan kondisi anak-anak remaja jaman sekarang yang rusak. Melihat kondisi ini akupun juga berpikir bahwasanya seorang nenek yang sudah tua, kerja keras sendiri tapi masih peduli pada nasib anak remaja saat ini. Melalui nasehatnya inilah akupun menjadi sadar, seorang nenek yang sudah tua aja seperti itu pikiran dan perasaanya yang peduli pada generasi muda. Bagaimana dengan diriku sendiri yang notabenya masih remaja dan menempuh jenjang pendidikan seakan kurang respon melihat kondisi lingkungan sekitar yang banyak kerusakan.

Setelah berbincang lama dengan nenek tersebut, aku pamitan pergi dang mengucapkan terimakasih atas krupuknya dan terlebih lagi terimakasih atas nasehat yang diberikan kepadaku. Akupun langsung menuju mall-mal yang baru saja buka. Terutama mall yang menjadi pusat jual beli HP. Langsung saja aku mamasuki sebuah stand jual beli HP yang tidak jauh dari pintu masuk mall. Setelah tak lihat-lihat ternyata ada HP baru dengan harga 199rbu. Hatiku seneng banget, meskipun murah tapi bukan murahan lagi. Karena aku pikir dengan harga segitu hanya dapat beli HP second. Setelah aku melihat-lihat brangnya, langsung saja aku memutuskan untuk membelinya. Akhirnya dapat HP baru setelah menunggu-nunggu HP yang aku servis tidak menentu kapan selesainya.

Hikmah yang diambil, janganlah kita terlalu mengharapkan sesuatu atau menyenangi sesuatu hal yang bersifat duniawi secara berlebihan, boleh jadi kita menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kita, dan boleh jadi juga kita membenci sesuatu padahal itu sangat baik bagi kita. terlebih di jaman modern ini dimana ilmu pengetahuan dan teknologi serba canggih. Akan tetapi bisa membuat kita jauh dari Allah dan bisa melebihi cinta kita kepada Allah dan rosul-Nya. Kerusakan yang ada jaman sekarang juga bisa jadi disebabkan oleh kesalahan dalam memanfaatkan teknologi yang ada, sehingga bisa jadi membawa kita celaka di dunia mapun di akhirat.

Semoga apa yang saya ceritakan ini ada manfaat dan hikmah yang dapat dipetik bagi diri saya sendiri maupun bagi para pembaca, baik yang penting maupun tidak penting. Sekian & Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar